SMA NEGERI 1 LEBATUKAN GELAR SEMINAR PROPOSAL KTI
SMANSA Lebatukan – SMA Negeri 1 Lebatukan kembali menggelar seminar proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi peserta didik kelas XII. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5-7 Oktober 2023. Seminar proposal ini wajib dilakukan oleh peserta didik kelas XII sebagai langkah awal penyelesai KTI, yang beberapa tahun terakhir ini, telah menjadi salah satu syarat kelulusan. Tahun ini, seminar proposal diikuti oleh 68 peserta didik kelas XII.
Pada tahun ini pihak kurikulum sekolah menetapkan hanya KTI yang akan menjadi syarat kelulusan. Ini berbeda dengan ketentuan kelulusan yang ditetapkan oleh pihak kurikulum sekolah pada tahun-tahun sebelumnya yang menetapkan KTI dan Essai Ilmiah sebagai syarat-syarat kelulusan perserta didik kelas XII. Hal ini dilakukan agar para peserta didik lebih fokus dalam mengerjakan dan menganalisis masalah-masalah sosial dalam KTI mereka.
Dalam laporannya sebagai Wakakuruikulum sekaligus ketua panitia KTI, Martin Ola Nedin mengharapkan kerjasama yang baik antara peserta didik dengan pembimbingnya dalam menyelesaikan penulisan KTI sampai pada seminar hasil nanti.
“Jangan melihat ini sebagai beban. Tapi lihat ini sebagai langkah pembelajaran,” tegas Martin.
Lebih lanjut Martin juga mengajak para peserta didik untuk tekun mengerjakan KTI sebagai bekal hidup masa depan. “Ini akan menjadi momen bagi kalian untuk membangun anak tangga yang tepat untuk dijadikan pembelajaran,” lanjut Martin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Darius Buku, selaku Kepala SMA Negeri 1 Lebatukan. Dengan berpijak pada tema cogito ergo sum pada seminar proposal kali ini, Darius mengajak seluruh peserta didik menjalankan seminar proposal ini secara ilmiah. “Cogito melatih peserta didik untuk berpikir secara ilmiah,” ujar Darius.
Dengan semangat dari jargon Rane Descartes ini, ia mengajak peserta didik kelas XII untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang tidak hanya berdasarkan teori pada buku-buku, tetapi juga data-data yang ditemukan di lapangan. Tidak hanya itu, ia juga mengajak agar peserta didik yang akan menyelesaikan KTI ini mampu memahami dan memecahkan masalah kompleks dan merancang solusi.
“Kalian harus mampu bertabrakan dengan masalah hidup, dan tidak hanya berpikir tentang diri sendiri tapi juga tentang orang lain” tegas Darius.
Sebagai informasi, KTI ini telah menjadi ciri khas di lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Lebatukan. Pihak kurikulum menganggap penting mengembangkan dan mempertahankan KTI ini karena manfaatnya yang sangat besar dalam mengembangkan kemampuan menulis dan berpikir kritis para peserta didik. Hal ini terbukti, bahwa pada lomba KTI tingkat SMA dalam rangka HARDIKNAS sekabupaten Lembata tahun 2022 kemarin, SMA Negeri 1 Lebatukan berhasil meraih juara 1. Kedepannya pihak kurikulum bersama dengan para guru akan terus mengembangkan kemampuan menulis para peserta didik, tidak hanya pada KTI tetapi juga pada bidang lain. (Penulis: Athanasius Lelangwayan, S. Fil )
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini