YAYASAN PLAN INTERNASIONAL BERI PEMBEKALAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI SMAN 1 LEBATUKAN
Oleh Athanasius Lelangwayan
SMANSA Lebatukan mengikuti Pembekalan Sekolah Tangguh Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah yang diadakan oleh Yayasan PLAN Internasional Indonesia cabang Lembata. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 10 Februari 2023 bertempat di aula SMA Negeri I Lebatukan dan diikuti oleh para guru dan pengurus OSIS SMA Negeri I Lebatukan. Ada beberapa sasaran kegiatan yang mau dicapai dalam kegiatan ini yakni, gambaran umum tentang bencana dan kebencanaan, pengurangan resiko bencana, satuan pendidikan aman bencana, kajian resioko, ancaman, kerentanan dan kapasitas yang ada di satuan pendidikan, dan rencana aksi yakni menggambar peta kebencanaan di sekolah dan menyiapkan jalur evakuasi bencana alam di sekolah.
Ande Belutowe, selaku pihak yang mewakili Yayasan PLAN Internasional Indonesia cabang Lembata, dalam sambutannya menjelaskan bahwa target kegiatan hari ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Namun pada kegiatan ini, pokok bahasan difokuskan pada langkah-langkah yang bisa dibuat oleh sekolah dalam menghadapi bencana alam.
“Fokus kegiatan hari ini lebih diarahkan pada membuat kajian tentang kebencanaan, tingkat ancaman mana yang tinggi, kerentanan dan kapasitas atau kemampuan sekolah ketika terjadi bencana alam,” ujar Beliau.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Negeri I Lebatukan, Darius Buku, S.S. Dalam sambutannya, Beliau menegaskan bahwa kegiatan pembekalan tentang Sekolah Tangguh Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah adalah bagian utuh dari kegiatan pendidikan.
“Kegiatan ini merupakan bagian utuh dan tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan seturut aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana,” ujar Beliau.
Lebih lanjut Darius Buku juga mengajak para guru untuk tidak hanya bertanggungjawab terhadap diri sendiri tetapi juga terhadap peserta didik, demi membangun budaya keselamatan dan mewujudkan situasi belajar yang aman.
Selaku Kepala Sekolah, Darius Buku menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini yang difasilitasi oleh Yayasan PLAN Internasional Indonesia cabang Lembata. Beliau mengharapkan agar kerjasama ini tetap berlanjut ke depannya dengan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat bagi Lembaga dan masa depan para peserta didik.
Kalis Sogen, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Humas dan sekaligus sebagai fasilotator Program Sekolah Tangguh, dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa kita perlu mempunyai pemahaman yang utuh tentang apa itu bencana alam dan bagaimana cara mengatasi bencana alam, baik pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana.
“Pemahaman yang utuh tentang bencana perlu disosialisasikan agar kita tanggap bencana dan bisa membangun budaya selamat, budaya kesiapsiagaan dan budaya tangguh baik sebelum bencana, saat bencana dan sesudah bencana,” ujar Beliau.
Pengurangan resiko bencana merupakan pilar pertama dari lima pilar sekolah tangguh. Kegiatan hari ini masih berupa sosialisasi kepada para guru yang nantinya akan menjadi fasilitator dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler berkaitan dengan kegiatan pengurangan resiko bencana di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga hendak memberikan pengetahuan kepada para guru tentang kebencanaan, bagaimana memitigasi dan mengurangi resiko bencana dan membangun budaya tangguh, budaya selamat, budaya kesiapsiagaan di sekolah.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini